Tuesday, November 8, 2022

Sejarah Kerajaan Laikang Takalar


Mungkin pembaca bertanya untuk apa sebuah masa lampau atau sebuah kerajaan kecil seperti Laikang diangkat ceritanya kembali ? apakah ini menguntungkan secara sosial ekonomi dan politik maupun hal lainnya? atau mungkin ada yang lebih menggelitik pertanyaannya, mengapa orang-orang terdahulu mendirikan sebuah Kerajaan?  

Ketika kita mempelajari etika, kerjasama dan hubungan kekerabatan orang-orang terdahulu maka kita akan mendapati nilai-nilai social yang begitu agung, dari keagungan moral orang terdahulu umumnya pendahulu suku Makassar sehingga sampai saat ini masih kita kenal kata sipakainga, (Saling mengingatkan) sipakatu (saling memanusiakan sesama manusia) dan sipakalabbiri (Saling menghargai). Dan hubungan kerjasama sosialnya masih sering kita dengar dengan istilah gotong royong yang dibeberapa tempat hal ini mulai mengikis, ini nilai-nilai sosialnya, lalu dari sisi politisnya kita bisa belajar bahwa kekuasaan itu tidak langgeng kekuasaan itu selalu dironrong oleh keadaan oleh karenanya kita bisa memetik pembelajaran bahwa ketika kita menjadi pemimpin maka memimpinlah secara jujur dan adil jika tak mampu maka mundurlah seperti yang dikisahkan oleh raja ke 4 Laikang Ma'minasa Daeng Roso

Lalu bukan tidak mungkin sejarah yang dibangun secara apik akan menjadi daya tarik tersendiri untuk semua pihak terutama pihak pemerintah, jika kemudian peninggalan sejarah ini bisa dijadikan cagar budaya yang bisa menarik banyak orang berkunjung ke Laikang maka secara ekonomi bisa menambah pundi-pundi pendapatan desa

Lalu untuk apa orang-orang terdahulu membangun Kerajaan? Kalau ini dijawab dengan logis oleh Filosof Jerman, Fridriech Wilhelm Nietzche bahwa semua orang memiliki Will To Power (Hasrat Untuk Berkuasa). Karena keinginan untuk menguasai maka seorang raja mengatur sedemikian rupa agar tetap bertahta dan memerintah dengan kekuasaan yang ia miliki, demi langgengnya kekuasaan itu mereka membangun benteng dan prajurit agar bisa menumpas segala musuh agar hasrat berkuasa itu tetap terpenuhi. Nach,, mungkin pertanyaan-pertanyaan mendasar kita sudah terjawab, karenanya mari kita ulas berikut ini Kerajaan yang bernama Laikang semoga menambah referensi kecakapan intelektual kita agar tahu kesejatian diri bangsa sendiri bukan untuk dibanggakan tapi untuk dijadikan pembelajaran untuk membangun masa kini dan masa yang akan datang

PENAMAAN LAIKANG

            Laikang saat ini adalah salah satu desa pesisir yang terletak di ujung barat pantai Sulawesi selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto sebelah timur, Laut Flores sebelah selatan, desa Pattoppakang sebelah utara, desa Punaga dan Cikoang disebelah barat. Dahulu  Laikang dikenal dengan nama Giring-Giring yang diartikan sebagai daerah yang sepi karena memang Laikang jauh terpencil di pesisir Teluk Laikang, Jauh dari Galesong maupun Makassar yang pastinya lebih duluan berkembang sebagai pusat perdagangan baik dari China, Melayu, India dan Persia.

            Namun kemudian perkembangan pelayaran dan datangnya orang-orang luar terutama Eropa ke dunia timur sejak abad ke 16 dan terbukanya jalur ke Maluku yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah yang menggiurkan menjadikan Laikang semakin dikenal dan ramai. Nama Laikang sendiri berasal dari Palaekang yang artinya persinggahan. Alasan para pelayar singgah di Laikang cukup berasalan  karena Teluknya yang aman di musim barat maupun di musim timur sehingga sangat memungkinkan bagi mereka yang berlayar di sekitaran laut Laikang untuk melakukan persinggahan jika cuaca kurang membaik atau terjadi sesuatu pada kapal mereka.

DIPENGARUHI OLEH DUA ETNIS

            Secara umum Laikang dipengaruhi oleh dua dimensi bangsa yaitu Bangsa Indonesia sendiri melalui pengaruh Kerajaan Gowa dan Bone, dan Bangsa Arab. Bukti bahwa Laikang dipengaruhi oleh kerajaan Bone adalah  Makkasaung Ri Langi Raja Ke 5 Laikang berasal dari Kerajaan Bone, yang kita ketahui bersama bahwa Kerajaan Bone adalah kerajaannya suku Bugis, kemudian sebagai bukti bahwa kerajaan Gowa juga berpengaruh adalah pada masa tahta dipegang oleh Compong Leko Daeng Karaeng ( Raja ke 6) Pasukan Laikang membantu kerajaan Gowa berperan melawan VOC yang dipimpin langsung oleh  sang penampuk mahkota kerajaan yaitu Compong Leko Daeng Karaeng, dari sini jiwa-jiwa pejuang dari Laikang muncul bersamaan karena seringnya berjuang dengan orang-orang Gowa yang memiliki suku yang sama yaitu suku Makassar.

            Di abad ke 16 penyebaran Agama Islam telah sampai ke Sulawesi Selatan yang pertama kali dibawa oleh Datuk Ribandang dan Datuk Patimang sehingga di abad 16 itu Raja Gowa ke 14 Sultan Alauddin menjadikan Islam sebagai agama Kerajaan namun di beberapa daerah terpencil masyarakat belum mengenal ajaran agama Islam ini, setelah Syech Jalaluddin datang di awal abad ke 17 yang sempat tinggal beberapa tahun di Gowa dan punya Murid Fenomenal disana yaitu Syech Yusuf (Tuanta Salamaka) dan Raja Gowa ke 16 (Sultan Hasanuddin) kemudian hijrah lebih ke selatan lagi dan masuk ke Sungai Cikoang. Kehadiran Syech Jalaluddin yang merupakan keturunan ke 27 Nabi Muhammad Saw sungguh sangat memberi pengaruh besar pada tatanan kehidupan orang Cikoang-Laikang terutama dari segi keyakinan yang sebelumnya mereka menganut system kepercayaan aminisme.

BERDIRINYA KERAJAAN LAIKANG


Laikang yang semakin maju dan berkembang  pada abad ke 16 (1.500 M) mendirikan kerajaan bernama Kerajaan Laikang, dari beberapa sumber diketahui bahwa Kerajaan Laikang sudah ada di awal abad 16 dengan raja pertamanya bernama TUNIPASAYYA, dan secara berturut-turut berikut ini adalah nama-nama raja Laikang dari awal berdirinya hingga sekarang 

1 Karaeng Tunipassayya
2 Aru Cina
3 Petta Panggauka

4 Mamminasa Daeng Roso
5 Andi Makkasaung Ri Langi
6 Compong Leko Daeng Karaeng
7 Sayyed Jafar Sadiq (menjadi raja pertama Laikang dari keturunan Sayyed)

8 Sayyed Muhammad Patadang Daeng Ri Boko
9 Sayyed Tikollah Daeng Leo
10 Sayyed Muhammad Cincing
11 Sayyed Muhammad Patadang Daeng Ri Boko
12 Sayyed Manyyingarri.
13 Andi Parawansyah
14 H.Andi Lomba Parawansyah

15 H.Andi Sukwansyah A.Lomba Karaeng Nojeng

Tercatat dari semua sumber bahwa pada Raja ketiga yakni pada masa pemerintahan PETTA PUNGGAUKA masyarakat Laikang berada pada kehidupan nan damai sehingga karena tidak ada gejolak berarti dari masyarakat sehingga PETTAPUNGGAUKA memerintah sampai 30 tahun, setelah raja ketiga PETTAPUNGGAUKA turun tahta putri beliau bernama MAMINASA DG ROSO mengambil alih pemerintahan dari ayahnya.

Baca Juga di Punaga beberapa Peninggalan Raja Gowa ke XVI ditemukan

Pada masa kekuasaan MAMINASA DG ROSO terjadi banyak bencana menimpa masyarakat kerajaan Laikang, dan merasa tidak mampu lagi menjalankan pemerintahan  MAMINASA DG ROSO menyerahkan tampuk pemerintahan itu kepada Baku Appaka (Pati). Baku Appaka adalah pati atau sekumpulan penasehat kerajaan, tak berselang lama anggota Baku Appaka berdiskusi untuk mengambil tindakan dengan alasan  karena kekosongan pemerintahan Baku Appaka segera berangkat ke Bone untuk mencari raja yang dianggap mumpuni untuk memegang tahta kerajaan Laikang. Di Bone Baku Appaka yang berangkat dengan pimpinan rombongan bernama Barumbung dg Ta'le langsung mengadakan Sayembara untuk mencari pemuda yang menurutnya pantas memimpin Kerajaan Laikang


Dalam pencarian yang dilakukan dengan cara sayembara muncullah seorang pemuda yang begitu piawai dan berpakain patonro yang memikat hati tamu dari Laikang yang kemudian salah satu dari rombongan ini mendekati pemuda tersebut untuk bisa berangkat ke Laikang memimpin Kerajaannya namun pemuda itu menyuruh rombongan ini untuk menemui kedua orang tuanya dan setelah rombongan dari Laikang menemui kedua orang tua anak muda tersebut tanpa mengulur waktu keesokan harinya berangkatlah kembali rombongan tersebut dengan menempuh perjalanan laut. Dikabarkan bahwa dalam perjalanan Andi Makkasaung Ri Langi memperlihatkan kembali kesaktiannya dengan hanya tiga kali mendayung perahu Lasareang Kekea sudah sampai ke daratan tanah kerajaan Laikang tempat tersebut bernama Puntondo

Sesampainya di Tanah Laikang Andi Makkasaung Ri Langi langsung disambut dengan acara adat yang kemudian diangkat jadi Raja Ke 5 Laikang sekaligus menikahi Ma'minasa Daeng Roso. Melalui pernikahan tersebut mereka dikarunia tiga orang anak yaitu :

1.      Compong Leko' Daeng Karaeng

2.      Daeng Muntu

3.      Ranjabila Daeng Mati'no

  Andi Makksaung Ri Langi  memerintah beberapa tahun dan pemerintahannya berjalan dengan baik, dan suatu ketika beliau sudah mau pulang ke Bone lalu memberikan tahta kekuasaannya kepada Compong Leko' Daeng Karaeng sebagai Raja ke 6. Dikabarkan bahwa pijakan kakinya yang terakhir adalah di Puntondo dimana dia pertama kali menginjakkan kakinya di butta Laikang dan berpesan sebelum pergi bahwa jika saya meninggal dalam perjalanan maka buatkanlah saya kuburan di tempat ini, sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Jera'na Karaengta (makam raja kita)

Pada masa pemerintahan Compong Leko Daeng Karaeng terjadi peperangan di Gowa yang kemudian Sombayya Ri Gowa meminta bantuan kepada raja Laikang, kemudian direspon langsung oleh Compong Leko Daeng Karaeng dan memimpin langsung pasukan ke Gowa, seperti yang kita ketahui bahwa di tahun 1653-1655, 1666-1669 terjadi perang besar di Makassar antara VOC dengan kerajaan Gowa demi mengusai perdagangan di bagian timur Nusantara. Namun sesampainya di Gowa Compong Leko daeng Karaeng malah merasa malu karena Sombayya di Gowa mengatakan "tidak adakah lelaki pemberani dari Laikang sehingga yang memimpin pasukan kesini adalah seorang perempuan".

            Sekembalinya dari Gowa Compong Leko Daeng Karaeng mengumpulkan sanak familinya beserta semua dedengkot kerajaan, setelah mereka semua berkumpul sang Raja mengatakan bahwa "lipa'lalang kalengku kualleangi punna niak erok angngallei anne empoangku" (sarung yang sedang saya pakai akan saya serahkan jika ada yang mau mengambil alih kedudukanku) dari sela sekumpulan banyak orang angkat tanganlah satu orang laki-laki gagah perkasa dan mengatakan kesiapannya menjadi raja dan siap membawa pasukan dan berpeang di Gowa, orang tersebut adalah Sayyed Jafar Syadiq yang merupakan cucu dari Sayyed Jalaluddin. Kemudian kedudukannya sebagai Raja ke 7 Laikang  membawa pasukan ke Gowa dan beberapa kali memenangkan peperangan

            Setelah berakhirnya kisah peperangan yang dinahkodai oleh Sayyed Jafar Shadiq tidak ada lagi cerita yang mengesankan setelahnya namun kerajaan ini tetap langgeng namun bukan lagi sebagai sebuah organisasi yang menjalankan pemerintahan namun dalam perkara tertentu Kerajaan ini masih berperan dengan lembaga adatnya yang berpusatdi Cikoang, keberadaan lembaga adat ini berfungsi untuk mengatur hal-hal yang secara kultural masih perlu dijaga

Dalam perkembangan zaman selanjutnya Laikang berubah menjadi Desa. Desa Laikang pertama kali dijabat oleh Kepala Desa bernama Kareng Tonrang dengan masa jabatan 2 (dua) tahun, kemudian digantikan oleh Daeng Tuan yang menjabat selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya dijabat oleh Tuan Caddy selama kurang lebih 32 tahun dengan sistem aklamasi atau ditunjuk oleh pemangku adat (H. Andi Lomba Parawansyah Bin Parawansyah) yakni mulai tahun 1961 hingga tahun 1993.

Sejak tahun 1993 kemudian dimulailah pemilihan kepala desa secara demokrasi yang diikuti oleh 2 calon yaitu Moh. Idris Tuan Nyengka Bin Tuan Caddy dan H. Baso Rowa Bin Tjintjing. Yang kemudian dimenangkan oleh H. Baso Rowa Bin Tjintjing dan menjabat kepala desa sampai tahun 2001. Selanjutnya pada bulan November dilaksanakan lagi pemilihan kepala desa yang dimenangkan oleh Nai Laidi Bin Laidi dan menjabat selama 2 periode (kurang lebih 11 tahun) sampai tahun 2006.

Baca Juga Berwisata sambil Belajar di PPLH Puntondo

            Selanjunya pada tahun 2006 kembali terjadi pemilihan kepala desa yang dimenangkan oleh Sila Laidi Bin Laidi. Sila Laidi kemudian berhasil menjadi Kepala Desa Laikang selama 2 periode secara berturut sampai tahun 2018. Setelah masa jabatan kepala desa berakhir pada 2018, maka selanjunya Desa Laikang di pimpin oleh Penjabat Kepala Desa bernama Syafaruddin, S.Sos, M.Si yang menjadi sampai Mei 2020 dan digantikan oleh Amir, S.Sos selaku Penjabat Kepala Desa Laikang.

Nama – Nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Laikang

No

Nama Kades

Periode

Status

Durasi

1

Kareng Tonrang

1958 - 1960

Penunjukan

2 Tahun

2

Daeng Tuan

1960 - 1961

Penunjukan

1 Tahun

3

Tuan Caddy

1961 - 1993

Penunjukan

32 Tahun

4

H. Baso Kr Rowa

1993 - 2001

Defenitif

8 Tahun

5

Nai Laidi

2001 – 2012

Defenitif

11 Tahun

6

Sila Laidi

2012 – 2018

Defenitif

6 Tahun

7

Syafaruddin, Sos, M.Si

2018 - 2020

Penjabat

1,5 Tahun

8

Amir, S.Sos

2020 - 2021

Penjabat

1,5 Tahun

9

Nursalim Dg Lingka

2021-2026

Defenitif

6 Tahun

 

            Saat ini desa Laikang menjadi desa yang terbuka dengan berbagai keadaan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai social yang ada sejak dahulu, meski sebagian sudah terkikis, di Laikang secara ekonomi saat ini sangat diuntungkan dengan naiknya harga komoditas perikanan seperti rumput laut dan lobster  yang kemudian pula merubah pola hidup  sebagian dari mereka


          Saat ini Laikang dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih secara demokratis bernama Nursalim Dg Lingka salah satu misiya adalah membuat situs sejarah Kerajaan Laikang


Penulis : Muh. Ibrahim Bakri, S.Pi

disadur dari berbagai sumber

MENUJU THE CHAMPIONS OF PASIR PUTIH CUP

Babak 16 besar Pasir Putih Cup IV tahun 2022 akan segera dihelat, Pasir Putih Cup tahun ini menggunakan sistem rangking dan merupakan yang pertama kali dilakukan semenjak Cup ini pertama kali di helat pada Oktober tahun 2013 lalu. Dan yang menarik dan tak biasa mungkin dalam pikiran kita ketika ada satu tim satu grup bertemu kembali, ini aneh tetapi mereka yang memahami dengan baik plus minus dari semua sistem sepakbola akan mengatakan ini mungkin saja dan tak ada yang dirugikan

Oleh karena itu karena mengejar rangking yang tinggi untuk mendapatkan lawan yang rendah peringkatnya maka semua tim mengejar bagaimana caranya meraih rangking tertinggi sehingga dalam penyisihan grup hampir panitia tidak menemukan tim yang main-main apalagi main mata dengan tim yang lain karena hal itu akan merugikan timnya sendiri

sehingga dengan sistem seperti itu kita mendapatkan 16 tim dengan kualitas tim terbaik dan pastinya kualitas pertandingan juga semakin baik, menarik untuk disaksikan untuk menghibur kita sebagai penggemar sepakbola  tarkam. Berikut ini adalah tim-tim yang lolos sekaligus siapa lawan siapa

1. Andela FC Vs Pasir Putih Generation

2. Oscar FC Vs Malelaya Fc

3. Punaga FC vs Doc

4. Gastur VS LGG

5. BBT FC Vs Bonto Parang FC

6. Appamalla FC VS Ancitubur

7. Boddia FC VS Jangkar Fc

8. Pasir Putih Selection Vs Smavent 

Ke 16 tim tersebut diatas mewakili beberapa desa di Mangarabombang dan 1 dari Kabupaten Jeneponto, Laikang diwakili oleh 8 tim yakni Pasir Putih Generation, Pasir Putih Selection, Jangkar Fc, Boddia Fc, Gastur, LGG, Oscar Fc dan Appamalla FC sementara dari Desa Punaga ada Malelaya Fc dan Punaga Fc, Cikoang diwakili oleh DOC, Desa Lakatong memantapkan 2 wakilnya yakni Andela Fc dan Ancitubur lalu kemudian Desa Bonto Parang dengan Bonto Parang Fc dan satu tim tamu dari Kabupaten Jeneponto yaitu BBT Fc

Patut kita saksikan dari desa manakah dan siapakah yang akan menjadi Champions di Pasir Putih Cup IV ini? semua ini akan mulai terjawab pada tanggal 09 November -19 November 2022

Untuk jadwal selengkapnya 

Baca juga Fase Grup Telah Usai 16 Tim Lolos ke Babak Selanjutnya

Sunday, November 6, 2022

FASE GRUP TELAH USAI 16 TIM LOLOS KE BABAK SELANJUTNYA

Fase penyisihan grup PASIR PUTIH CUP IV TAHUN 2022 telah selesai, fase penyisihan ini berjalan selama 20 hari, laga terahir yang mempertemukan antara Punaga Fc Vs Pasir Putih Generation adalah laga penutup penyisihan grup dan menyisikan 16 tim untuk berlaga di babak knot out

berikut adalah tim yang lolos ke babak 16 besar  


                arsir hijau adalah para juara grup

                arsir biru adalah para raunner up grup

                arsir kuning adalah tim tiga terbaik

                arsir merah tidak lolos ke bababk selanjutnya

                            Dan berikut ini adalah jadwal untuk babak 16 besar 

09/11/22

ANDELA  VS PASIR PUTIH GNR 

 

15.40 – 16.40

09/11/22

BONTO PARANG FC VS BBT FC

 

16.40 – 17.40

10/11/22

PUNAGA FC VS DOC

 

15.40 – 16.40

10/11/22

PASIR PUTIH SLC VS SMAVENT

 

16.40 – 17.40

11/11/22

LGG  VS GASTUR

 

15.40 – 16.40

11/11/22

BODDIA FC VS JANGKAR FC

 

16.40 – 17.40

12/11/22

ANCITUBUR VS APPAMALLA FC

 

15.40 – 16.40

12/11/22

OSCAR FC VS MALELAYA FC

 

16.40 – 17.40

14/11/22

JALUR I

 

15.40 – 16.40

14/11/22

JALUR II

 

16.40 – 17.40

15/11/22

JALUR I

 

15.40 – 16.40

15/11/22

JALUR II

 

16.40 – 17.40

17/11/22

SEMIFINAL JALUR II

 

15.40 – 16.40

17/11/22

SEMIFINAL JALUR I

 

16.40 – 17.40

18/11/22

PEREBUTAN TEMPAT KE 3

 

16.00 – 17.00

19/11/22

FINAL

 

16.00 – 17.00

 

 

 

 




















Di babak 16 sampai Final ini ada beberapa perubahan-perubahan agar turnamen ini berjalan lebih lancar

ATURAN-ATURAN DIBABAK 16 BESAR-FINAL 

1.   1. WAKTU BERMAIN 2X25 MENIT

2.  2.  WAKTU MAIN MATCH PERTAMA ADALAH 15.40 – 16.00  WITA

3.  3.  WAKTU MAIN MATCH KEDUA ADALAH 16.40-17.40 WITA

4.  4.  ATURAN DENDA LAMBAT DATANG TETAP DIBERLAKUKAN

5. 5. TIDAK ADA TAMBAHAN WAKTU (BABAK EXTRA TIME)JIKA SKOR IMBANG     SAMPAI AKHIR PERTANDINGAN

6.   6. JIKA SKOR IMBANG MAKA LANGSUNG ADU PINALTI  

7.    7.    KARTU KUNING DAN MERAH DIBABAK PENYISIHAN DIHAPUS

8. 8JIKA DIBABAK 16 DAN 8 BESAR BERTURUT-TURUT DAPAT KARTU KUNING   BERARTI DI SEMIFINAL HANYA BISA MAIN 1 BABAK

9. 9JIKA MENDAPAT KARTU MERAH LANGSUNG DI BABAK 16 BESAR BERARTI DI 8 BESAR HANYA BISA MAIN 1 BABAK

1  10.JIKA DI 8 BESAR DAN SEMIFINAL MENDAPAT KARTU KUNING BERARTI DI    BABAK FINAL HANYA BISA MAIN 1 BABAK

 


                                                  TOP SKOR SEMENTARA

Thursday, November 3, 2022

APPAMALLA FC CETAK SEJARAH BONTO PARANG MANTAP DI POSISI PUNCAK

 Putaran terakhir grup D PASIR PUTIH CUP IV Tahun 2022 Mempertemukan antara APPAMALLA FC VS BINTANG TIMUR dan PASIR PUTIH ALL STAR VS BONTO PARANG FC. 

Match pertama pada putaran akhir kali ini adalah tim APPAMALLA FC dari dusun Turikale VS Bintang Timur Ongkoa namun kali ini Bintang Timur tidak datang bertanding mengakibatkan Appamalla FC Win otomatis 3-0. Kemenangan tersebut adalah sejarah baru untuk tim Appamalla Fc karena untukk ketiga kalinya mengikuti kompetisi sekaliber Kecamatan Mangarabombang baru kali ini mencatatkan diri sebagai Runner up Grup dengan poin 6 hasil dari dua kali kemenangan satu kali kalah

                                                              Skuad Appamalla Fc

Menurut Coach Andalan dari Appamalla Fc  RUSMAN LAJA mengatakan "kami bersyukur atas pencapaian ini karena ini pertama kalinya kami lolos dari fase grup dari 3 turnamen resmi yang kami ikuti"

Sementara Match kedua mempertemukan antara Pasir Putih All Star dengan Bonto Parang FC. Pasir Putih All Star yang setidaknya meraih hasil imbang saja untuk lolos harus kandas karena mereka kalah 0-1 dari Bonto Parang FC 

Awal pertandingan yang mampu terlihat imbang harus pupus di menit ke 8 babak pertama karena sontekan Bagas dari Bonto Parang tiang jauh tak bisa ditepis oleh Andi Liwang penjaga gawang dari Pasir Putih FC yang kali ini dengan gemilang menyelamatkan beberapa shoot keras dari pemain-pemain Bonto Parang

di babak kedua Bonto Parang yang melakukan rotasi pemain secara besar-besaran mampu menguasai jalannya pertandingan namun belum bisa menembus pertahanan anak-anak Pasir Putih All Star yang diisi oleh Asri Emba, Syahran Aidid dan Rahman Kulle. Nanti di pertengahan babak kedua Pasir Putih berulang kali mengancam Gawang Bonto Parang FC namun belum bisa berbuah goal dan menyamakan kedudukan, hingga peluit panjang berbunyi skor tetap 1-0 atas kemenangan Bonto Parang

Hasil ini menjadikan Bonto Parang lolos sebagai juara grup D dengan poin 9 hasil dari 3 kali kemenangan di dampingi oleh Appamalla FC sebagai Runner Up dan Pasir Putih All Star menanti hasil pertandingan lain untuk lolos di babak 16 besar



Wednesday, November 2, 2022

LGG NYAMAN DI PUCUK GRUP C

Lanjutan putaran ketiga grup C PASIR PUTIH CUP IV TAHUN 2022 mempertemukan antara LGG VS SMAVENT dan PERSEBA VS ANCITUBUR, laga ketiga ini adalah laga penentu juara grup C tentang siapa pemuncak grup, runner up atau setidaknya masuk bidikan sebagai tim tiga terbaik

Laga pertama hari ini Rabu, 2 November adalah antara LGG VS SMAVENT, laga ini dipimpin langsung Syahran Aidid merupakan wasit andalan Pasir Putih selama ini. Dalam laga ini pastinya LGG diandalkan berjalan mulus dengan tiga poin penuh karena melihat materi pemain dan pengalaman mereka secara tim yang tahun ini sudah tiga kali mengangkat tropi, namun secara mengejutkan justru LGG kebobolan terlebih dahulu oleh Rahmat Hidayat seorang pemain yang tergabung dalam tim SMAVENT tapi berasal dari Dusun Laikang Desa Laikang merupakan satu kampung dari  Laikang Golden Generation / LGG

LGG VS SMAVENT yang lumayan mengejutkan penggemar LGG dihadapi dengan tenang oleh para pemain LGG, dengan menciptakan irama permainan sebagaimana biasanya mereka bermain namun sampai peluit panjang babak pertama didengungkan oleh wasit kedudukan masih tetap 1-0 atas kemenangan SMAVENT

lanjut dibabak kedua anak-anak LGG mencoba meningkatkan tempo permainan dari berbagai sektor namun belum bisa menembus pertahanan dari anak-anak SMAVENT yang begitu rapat, malah counter attack dari anak-anak SMAVENT beberapa kali mengancam gawang LGG yang dijaga oleh Syarif Tato

Namun bukab LGG namanya kalau tak mampu membuat kejutan, didetik-detik akhir babak kedua sontekan pemain veteran mereka Ahmad Syahid, S.Sos Dg Nyengka memaksa penjaga gawang dari SMAVENT memungut bola dari gawangnya dan memaksa pertandingan berakhir 1-1. Hasil ini membuat LGG nyaman di pucuk Grup C dengan poin 7 

 "Hasil imbang 1-1 dan membuat LGG nyaman di puncak tak terkejar, sebenarnya belum membuat pemain LGG puas dengan hasil tersebut, menurut ANSAR CODE back andalan dari LGG yang diwawancarai pasca pertandingan menguraikan bahwa kami mendapatkan banyak momentum di depan gawang yang seharusnya dapat menciptakan lebih banyak goal. Kami bermain dengan sangat buruk dan mendapatkan satu poin, ini memang tidak terlalu buruk karena melawan SMAVENT yang diperkuat mayoritas pemain muda yang punya spirit tinggi dan lagi pula hasil imbang cukup mengamankan pimpinan grup dari kejaran tim lain. Tapi cara bermain tadi bukanlah bagaimana kami seharusnya bermain dan itulah mengapa rasa frustasi saya tentang pertandingan ini cukup tinggi"

Sementara pertandingan kedua yang mempertemukan antara PERSEBA FC VS ANCITUBUR juga berlangsung sangat ketat, PERSEBA FC yang sudah mengalami dua kekalahan sebenarnya masih punya peluang yang sangat terbuka sebagai tim tiga terbaik andai bisa mengungguli lawannya setidaknya sekitar 3-0, namun justru keadaan berbalik arah, justru ANCITUBUR unggul 1-0 dibabak pertama yang dicetak oleh pemain andalannya Arif Rama

Dibabak kedua PERSEBA FC terus menggempur pertahanan ANCITUBUR untuk tetap membuka asa memenangka pertandingan namun justru di menit 12 justru ANCITUBUR kembali menambah pundi-pundi goalnya menjadi 2-0. Kemasukan 2 goal tidak membuat PERSEBA FC patah arang jiwa sang petarung yang sangat tinggii terus nampak disaksikan oleh penonton namun pertahanan ANCITUBUR bagaikan Great Wall Of China yang berdiri kokoh nan sulit dilewati

dan memasuki menit-menit akhir pertandingan ANCITUBUR makin mengokohkan kemenangannya dengan melesakkan satu goal tambahan menjadi 3-0 sampai akhir pertandingan 

hasil kedua Match diatas menjadikan LGG dipuncuk Klasemen didampingi ANCITUBUR dan SMAVENT masuk hitungan 3 terbaik namun semua akan pasti setelah penyisihan semua grup telah usai

Penulis : Muh. Ibrahim Bakri, S.Pi






Tuesday, November 1, 2022

ANDELA FC MANTAP DI POSISI PUNCAK GRUP B

 Putaran ketiga Grup B Pasir Putih Cup IV tahun 2022 mempertemukan antara Andela FC VS Boddia Beach FC dan Daboribo Vs Malelaya Fc

Match Pertama Andela FC Vs BB FC berlangsung sangat ketat karena meskipun BB FC sudah dua kali mengalami kekalahan namun tetap berusaha sekuat tenaga agar tidak kalah lagi di putaran ketiga ini dan anak-anak BB FC mampu melakukannya dengan baik dengan menahan imbang Andela FC 0-0 dibabak pertama

Namun menit-menit awal babak kedua menjadi malapetaka bagi anak-anak BB FC meskipun back BB FC mengawal ketat penyerang Andela FC namun kecolongan diawal babak kedua sehingga kedudukan menjadi 1-0

Menang 1-0 tak membuat Andela FC mengendorkan serangannya, tetap konsisten menyerang agar memperbanyak pundi-pundi goalnya dan itu terbukti karena mampu menciptakan 4 goal kemudian yang membuat mereka menang 5-0 atas BB FC

Match kedua yang berlangsung dibawah hujan tak kalah menariknya, Malelaya FC dan Daboribo adalah tim yang sama-sama memiliki produktivitas goal dan poin yang sama dari masingmasing satu kali menang dan satu kali kalah

Namun justru ini yang membuat menarik karena siapapun menang sudah pasti lolos mendamping Andela FC yang sudah duluan di puncak grup B

Tidak berselang setelah wasit meniup pluit babak pertama dimulai sudah terjadi sebuah goal dari Malelaya FC uang membuat Malelaya menjadi bersemangat sekitar 7 menit kemudian tepatnya di menit ke 11 Malelaya FC kembali mencetak goal sehingga babak pertama berakhir dengan kemenangan Malelaya FC dengan Skor 2-0

Babak kedua Daboribo berusaha menyamakan kedudukan namun justru malelaya kembali unggul di menit ke 12 babak kedua yang mengubah kedudukan menjadi 3-0, Malelaya FC pun semakin yakin akan memenangkan pertandingan sehingga bermain lepas dan dengan cara ini pula mereka mampu menghadang pemain daboribo dan justru menambah keunggulan di menit akhir babak kedua yang akhirnya membuat Malelaya FC menang 4-0 atas Daboribo

Hasil kedua Match hari ini membuat Andela FC Finish diurutan pertama Klasemen Grup B, Malelaya FC Runner UP, posisi tiga Daboribo dan di posisi terakhir grup adalah BB FC












PERJANJIAN LINGGARJATI, ISI DAN DAMPAKNYA

 

                                                     Foto : Tugu Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda untuk membahas status Kemerdekaan Indonesia yang tak mau diakui secara defacto oleh pihak Belanda maupun Inggris. Status quo yang ditetapkan Jepang setelah kalah perang oleh sekutu memicu Inggris maupun Belanda untuk menguasai kembali Indonesia

Perjanjian Linggarjati yang berlangsung di Linggarjati salah satu desa di Jawa Barat melibatkan tiga negara yaitu:
- Indonesia yang diwakili oleh Sutan Syahrir sebagai ketua didampingi oleh A.K. Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Muhammad Roem
- Belanda diwakili oleh Wim Schermerhon sebagai ketua dan ditemani oleh Max Von Poll, F. de Baer dan H J Van Mook
- Inggris sebagai penanggung jawab atau mediator diwakili oleh konsulatnya bernama Lord Killearn

Perjanjian Linggarjati ini berlangsung selama 6 hari dari tanggal 11-15 November 1946

Perjanjian Linggarjati yang baru ditandatangi pada 25 Maret 1947 ini menghasilkan beberapa kesepakatan:
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia , yakni Jawa, Sumatera dan Madura

2. Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 1947
3. Belanda dan Indonesia bersepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
4. RIS harus bergabung dengan negara-negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda
 
Dampak Perjanjian Linggarjati bagi Indonesia

1. Indonesia semakin kuat di mata dunia sebab adanya pengakuan Kemerdekaan Indonesia secara de facto oleh Belanda meski hanya terbatas pada pulau Jawa, Sumatera dan Madura

2. Selesainya konflik antara Indonesia dengan Belanda

Meskipun disisi lain perjanjian linggarjati ini ada dampak negatifnya yaitu semakin menyempitnya kekuasaan negara Republik Indonesia karena hanya terbatas pada pulau Jawa, Sumatera dan Madura, kemudian juga Indonesia harus mengikuti persemakmuran Indo-Belanda yang dikoordinir oleh Kerajaan Belanda

Penulis : Muh. Ibrahim Bakri

UNTUK KEDUA KALINYA PASIR PUTIH SELECTION CHAMPION DI GARKAS CUP

               GARKAS CUP adalah salah satu Turnamen Futzal paling bergengsi di Wilayah Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Laikang Kabup...