Pilkades serentak Kabupaten Takalar
yang diikuti oleh 27 Desa tahun 2022 ini
sudah dalam proses penetapan calon setelah melalui serangkain tes termasuk tes
kesehatan, dan tes terakhir untuk penetapan calon ini adalah tes tertulis sebagai
tes tambahan yang dilaksanakan oleh P2KD Kabupaten yang bekerjasama dengan
IPDN. Tes tambahan ini diikuti oleh 147 bakal calon kepala desa dari 19 desa
yang akan ikut di perhelatan tersebut.
Tes tambahan hanya diperuntukkan
bagi desa yang memiliki pendaftar lebih dari 5 orang, hal ini berdasarkan ketentuan Pasal 39 Peraturan Bupati Takalar Nomor 19 Tahun
2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Takalar Nomor 21 Tahun
2022 tentang tata cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Masa Jabatan, Dan
Pemberhentian Kepala Desa, maka bagi Desa yang lebih dari 5 orang Bacakadesnya
mendaftar harus mengikuti ujian tes tertulis dan uji kompetensi.
Lalu berdasarkan aturan tersebut diatas maka dilakukanlah tes tertulis pada hari senin tanggal 7 November 2022 yang bertempat di Gedung SMPN 2 Takalar. Sebagaimana disampiakan oleh dr. Nilal Fauziah yang dikutip dari kabarnusa mengatakan bahwa "tes tertulis ini dilakukan mengingat akan diketahui peringkat hasil tes Bacakades yang nantinya akan dijadikan bahan dalam penetapan calon kepala desa yang telah dipilih,”
Dan setelah 6 hari setelah tes tertulis dilaksanakan, pada hari Sabtu Tanggal 12 November P2KD mengumumkan hasil tertulis tersebut kepada publiK, dan
hasil inilah yang menuai reaksi dari beberapa bacades yang menganggap dirinya dirugikan
dan dicurangi. Berikut beberapa kejadian setelah pengumuman hasil tes tertulis Pilkades Takalar tahun 2022
1.
P2KD
MUNDUR SECARA TIBA-TIBA
P2KD desa Kanaeng ramai-ramai mundur dari posisi P2KD hal ini diketahui dari beredarnya surat pengunduran diri mereka yang beredar di media social. Alasan salah satu diantara mereka adalah karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Sumber Foto : Takalar News.id
2.
POROS
GALESONG DITUTUP BEBERAPA JAM
Seperti yang ramai dibicarakan di media social bahwa kejadian responsifitas atas pengumuman bacades hasil tes tambahan itu tidak hanya ditanggapi dengan mundurnya P2KD tapi juga ditanggapi dengan aksi blokade jalan seperti yang terjadi di poros Galesong-Makassar
Sumber Foto : Topik Terkini
3.
WARGA
BANGGAE SEGEL KANTOR DESA
Di desa Banggae Kecamatan
Mangarabombang Kabupaten Takalar juga terjadi riak-riak sebagai bentuk
penolakan atas hasil tes tertulis karena dinilai oleh salah satu bacades telah
terjadi kecurangan sehingga sebagian warga yang merasa calonya dicurangi
menyegel kantor desa Banggae
Sumber Foto : Takalar News.id
Namun ada sisi lain yang agak berbeda karena justru sekumpulan warga menolak untuk ada demo karena hal itu justru dianggap merusak kampung meski ada yang menduga bahwa ini adalah massa bayaran tapi kita kembalikan bahwa pro kontra adalah hal yang lumrah semuanya harus kita kembalikan kepada aturan yang berlaku, apa benar ada yang dicurangi atau tidak
No comments:
Post a Comment